Seiring dengan perkembangan zaman dan dengan banyaknya budaya luar
yang masuk ke Indonesia menyebabkan berbagai macam masalah social dan budaya
dalam masyarakat Indonesia. Saat ini nilai budaya di Indonesia mulai terkikis
oleh masuknya budaya barat. Pemerintah, masyarakat dan pelaku budaya perlahan
meninggalkan budaya tradisional dengan alasan mengikuti arus globalisasi.
Akibatnya nilai budaya Indonesia di mata dunia seperti kehilangan ciri khas dan
citranya.
Dilihat dari artinya masalah social dan budaya adalah suatu
ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang
membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara
unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok
antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi
sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya
masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial,
musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat
dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi :
Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya :
Perceraian, kenakalan remaja, sex bebas, pornografi dll.
3. Faktor Biologis :
Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis :
penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan.
Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang
buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu
tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga
mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah
menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara
berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran
terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan
tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
2.Masalah Kenakalan Remaja
2.Masalah Kenakalan Remaja
Contoh Kenakalan Remaja yang Merokok. |
Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Dan saya pun pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri ketika sebuah anak kelas satu SMA di kompelks saya, ditangkap/diciduk POLISI akibat menjadi seorang bandar gele, atau yang lebih kita kenal dengan ganja.
Hal ini semua bisa terjadi karena adanya faktor-faktor kenakalan remaja berikut:
- kurangnya kasih sayang orang tua.
- kurangnya pengawasan dari orang tua.
- pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
- peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
- tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
- dasar-dasar agama yang kurang
- tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya
- kebasan yang berlebihan
- masalah yang dipendam
Ajaran sesat dalam bahasa Inggris: Heresy atau kadangkala ditulis dalam bahasa arab sebagai bid’ah بدعة yang secara harafiah berarti memulai, menurut saya pribadi adalah “pandangan atau teori mengenai keagamaan yang dianggap berlawanan atau bertentangan dengan ajaran agama yang dikatakan berhubungan dengan ajaran sesat tersebut.”. Dalam prakteknya selama ini terutama di indonesia, banyak sekali ajaran sesat yang berkembang dan tumbuh diantara masyarakat ind0nesia. Kebanyakan dari pengikutnya berasal dari kalangan menengah ke bawah yang tergiur masuk dalam suatu aliran sesat karena di iming-imingi kekayaan dan kesejahteraan yang mereka pikir tidak dapat mereka dapatkan dari agama yang mereka anut selama hidup mereka.
Ahmad Mushadeq yang mengakui dirinya adalah Rasul |
Dalam keadaan tertekan beban ekonomi, tentu saja iman mereka dapat melemah dan tidak menutup kemungkinan mereka akan berpindah keyakinan hanya dengan di iming-imingi kekayaan semu yang belum tentu mereka bisa dapatkan. Masalah aliran sesat ini masuk ke dalam daftar masalah sosial yang cukup rumit mengingat ini adalah kemauan individunya sendiri yang dengan sadar memasuki aliran tersebut. Melihat sifat dasar orang indonesia yang mudah terpengaruh ajakan yang menggiurkan, bukan tidak mungkin bahwa ajaran-ajaran sesat tersebut dapat berkembang pesat di indonesia.
Salah satu ajaran yang di anggap sesat yang berkembang sangat pesat adalah ajaran “al-qiyadah al- islamiyah” yang berkembang dan menjadi perbincangan publik sekitar tahun 2007-2008 lalu. Didirikan oleh Ahmad Mushadeq yang sekaligus mengakui dirinya adalah rasul/utusan allah.
Pengakuan tersebut jelas sangat menyulut amarah umat muslim yang percaya bahwa nabi muhammada merupakan Rasul / utusan allah yang terakhir dan agama islam merupakan agama yang peling sempurna.
Untuk mencegah lebih berkembangnnya ajaran sesat ini, MUI pun menyatakan secara resmi, bahwa ajaran ini SESAT dan orang yang akan dan masih mau mengikutinya akan berhadapan dengan hukum.
Sumber : www.google.co.id
Sumber : www.google.co.id
0 comments:
Post a Comment