Saturday, April 21, 2012

Manusia dan Keadilan


Halo Sobat Blogger, sekarang saya akan membahas sedikit tentang “Manusia dan Keadilan” Tulisan ini dibuat untuk memenuhi Tugas Kuliah ^_^ . oke, langsung saja kita bahas.
            Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran”. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: “Kita tidak hidup di dunia yang adil”. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya
Ada 3 Macam keadilan, yaitu :
• Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasamya paling cocok baginya (The man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.Keadilan timbul karna penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yangselaras kepada bagian-hagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik.
• Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). Sebagai contoh, Ali bekerja 10 tahun dan Budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi. yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Ali menerima Rp. 100.000.- maka Budi harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama justru hal tersebut tidak adil.
• Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam rnasyarakat Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Oke, Sekian Pembahasan kali ini. Semoga pembahasan ini bermanfaat bagi kita, aamiin ..

Pengertian Ideologi dan Jenis-Jenisnya


Halo Sobat Blogger, kali ini saya akan membahas sedikit tentang Pengertian Ideologi dan juga berbagai macam jenisnya.
Kata ideologi sudah tidak asing lagi bagi kita. Tapi apakah sesungguhnya ideologi itu? Bagaimana perkembangannya? Ada berapa macam ideologi di dunia ini? Disini saya akan membahas ideologi dimulai dari perkembangan pengertian ideologi, bentuk-bentuk ideologi dan berbagai macam ideologi di dunia.



Pengertian ideologi mengalami perubahan dari masa ke masa. Kata ideologi pertama kali dikumandangkan oleh Antoine Destutt de Tracy (1754-1836) yang hidup pada masa revolusi Perancis. Secara etimologis, ideologi berasal dari kata idea (ide,gagasan) dan ology(logos,ilmu). Pengertian ideologi menurut Tracy adalah kritik terhadap ide-ide atau keyakinan-keyakinan yang bercorak dogmatik dan tidak rasional. Perubahan pengertian ideologi terjadi seiring tampilnya tulisan Karl Marx dan Friedrich Engels dalam The German Ideology (1846). Marx yang menyorot masyarakat kapitalis mengemukakan bahwa ideologi lahir dari sistem masyarakat yang terbagi dalam kelas-kelas. Marx menyimpulakan ideologi sampai pada sebuah kesimpulan bahwa ideologi - dalam masyarakat kapitalis yang terpolarisasi antara kelas kapitalis dan kelas pekerja - tidaklah berbicara tentang keberadaan atau kenyataan empiris tetapi berbicara tentang kemanfaatan, kepentingan dan pamrih.


Perkembangan pengertian ideologi selanjutnya dipengaruhi oleh para pengikut Marx seperti Lenin dan Antonio Gramsci yang menunjukan minat yang lebih besar terhadap kajian tentang ideologi. Dalam pandangan Lenin – seorang pemimpin Revolusi Sosialis Rusia – ideologi merupakan ide-ide yang berasal dari kelas sosial tertentu yang berfungsi untuk mendukung kepentingan-kepentingan kelas tersebut. Antonio Gramsci juga mengembangkan pengertian ideologi berdasarkan adanya hegemoni kaum burjois dalam masyarakat kapitalis. Dalam pemikirannya, sistem kapitalis dapat berdiri kukuh karena ditopang oleh ketidaksetaraan kekuatan ekonomi dan politik, serta oleh hegemoni ide-ide dan teori-teori borjuis. Selain Marx dan kaum Marxis – sebutan untuk pengikut Karl Marx – Karl Mannheim (1893-1947) seorang sosiolog Jerman juga mempengaruhi perkembangan pengertian ideologi. Dalam buku Ideology and Utopia (1924), Mannheim mendefinisikan ideologi sebagai sistem pemikiran yang menjadi dasar tatanan sosial.


Sejak tahun 1960-an hingga kini, kajian tentang ideologi bergeser ke arah analisis ideologi dari perspektif sosial dan politik. Salah satunya adalah definisi ideologi menurut Martin Seliger yang menyebutkan bahwa ideologi merupakan seperangkat ide-ide dan melalui ide tersebut seseorang mampu menjelaskan tujuan serta tindakan sosial yang terorganisir atau dengan kata lain ideologi adalah pemikiran yang berorientasi pada tindakan. Di dalam Buku Ajar I, Logika, Filsafat Ilmu dan Pancasila, penulis mengadopsi pengertian ideologi yang dikembangkan sejak tahun 1960-an, yaitu dari Andrew Heywood (1998). Menurut Heywood, ideologi adalah seperangkat ide yang menjadi basis tindakan politik yang terorganisir.


Dalam kajian yang dilakukan Charles F. Andrain (1922, 82-84) ditemukan empat tipe nilai yang merupakan sumber pembentuk identitas bersama. Nilai pertama adalah nilai primodial yaitu nilai-nilai yang bersumber pada nilai-nilai yang dihayati oleh kelompok-kelompok etnis. Nilai kedua adalah nilai sakral yang berasal dari nilai agama dan ideologi. Nilai ketiga adalah nilai personal yang akan muncul seiring dengan tampilnya pemimpin-pemimpin karismatik yang mampu mempersatukan bangsa. Nilai keempat adalah nilai-nilai sipil, nilai yang mengarah pada penciptaan sistem politik yang mampu mengembangkan loyalitas warga negara terhadap bangsanya. Dari keempat nilai tersebut, ideologi merupakan bagian dari nilai sakral yang merupakan salah satu sumber pembentuk identitas bersama.


Ideologi merupakan salah satu tipe nilai yang mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian ideologi sangat berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ideologi dibagi menjadi dua bentuk, ideologi sebagai pemikiran tertutup dan pemikiran terbuka. Sebagai sistem pemikiran tertutup ideologi ini tidak mentolerir ide-ide dan keyakinan-keyakinan yang bertentangan dengannya. Sedangkan sebagai pemikiran terbuka, ideologi menerima kebebasan dan toleransi terhadap ide-ide dan keyakinan-keyakinan yang lain. Ada berbagai macam ideologi di dunia, diantaranya adalah liberalisme, kapitalisme, kolonialisme, nasionalisme, sosialisme, marxisme, fasisme, feminisme dan ekologisme.
Ideologi mempunyai berbagai macam jenis, yaitu sebagai berikut :

1.    Marxisme, Komunisme, dan Sosialisme
Marxisme, komunisme dan sosialisme seringkali dianggap sebagai ideologi atau paham yang memililki akar pemikiran sama dan saling berkaitan, yaitu pada perjuangan pembebasan kaum buruh (kelas pekerja,proletar) dihadapan kaum kapitalis (kelas pemilik modal, borjuis) dan penghapusan hak-hak milik pribadi atas alat-alat produksi yang digantikan oelh hak-hak milik kolektif yang secara dominan berhulu [ada pemikiran-pemikiran Karl Marx (1818-1883) dalam berbagai varian, baik revolusioner-radikal maupun reformis-moderat.
      Tiga pilar bangunan teori Marx yang dijadikan dasar Marxisme, Komunisme, dan Sosialisme ialah:
1.    paham materialisme sejarah (materialisme historis) yang intinya adalah bahwa ekonomi merupakan infrastruktur yang menentukan jalan sejarah uamt manusia.
2.    paham bahwa pemilik modal memeras buruh dan menguasai alat-alat produksi dalam sisitem industri, dan hal itu sebagai sumber ketidakadilan yang harus dimusnahkan.
3.    paham bahwa sejarah dunia merupakan perjuangan kelas proletar melawan kaum berjuis yang berakhir dengan kemenangan kaum proletar, sehingga lahir masyarakat tanpa kelas dalam kediktatoran proletariat dan sosialisme negara. Tema pokok teori Marx yang dijadikan dasar perjuangan ideologi ialah emansipasi (pembebasan), perjuangan keas dan pengahpusan hak milik pribadi.

            Sekian sedikit pembahasan tentang idelogi beserta jenis-jenisnya dari saya, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua, aamiin ..